Aktivitas bisa tersendat jika seseorang terserang sakit kepala. Apalagi jika didera vertigo alias sakit kepala berputar. Jika tak ingin vertigo terus berlanjut, beberapa cara ini patut dipertimbangkan.
Vertigo adalah pusing berputar yang disebabkan oleh gangguan pada otak atau pada alat keseimbangan di telinga. Tak jarang, serangan vertigo juga disertai dengan rasa mual atau muntah-muntah.
Langkah utama yang harus dilakukan untuk mengenyahkan vertigo ialah dengan mencari sumber penyebabnya. Sebab penyebab vertigo bukan merupakan faktor tunggal dan penanganan untuk masing-masing kasus berbeda. Vertigo bisa disebabkan karena radang pada saraf keseimbangan, gejala stroke, tumor otak, faktor genetik, atau penyakit miniere.
"Vertigo itu merupakan suatu gejala, jadi penyebabnya harus dicari. Kalau ternyata karena ada penyakit lain, ya, harus diobati," papar dr Diatri, Kepala Departemen Neurologi di Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Langkah lain dipaparkan oleh dr Agus Subagio, dokter spesialis THT di Rumah Sakit Puri Indah dan Rumah Sakit Pondok Indah. Menurutnya, cara yang dapat dilakukan untuk mencegah serangan vertigo ialah dengan menghindari pemicu sakit kepala. Misalnya menghindari alkohol dan coklat pada penderita vertigo yang disebabkan oleh meniere.
Pada kasus vertigo yang disebabkan oleh gejala stroke, gaya hidup yang tidak sehat harus diubah. Penderita harus melakukan banyak olahraga agar peredaran darah lancar dan tubuh lebih bugar.
Menurut dokter spesialis THT itu, faktor kelelahan dan usia yang semakin lanjut juga bisa menjadi penyebab timbulnya serangan vertigo. Usia yang semakin lanjut membuat seseorang menjadi mudah lelah, mengalami gangguan mata, mengalami sensasi kaku pada kaki hingga keseimbangan pun berkurang.
Kabar baiknya, vertigo bisa dijauhkan dengan melakukan pelatihan otak, latihan habituasi, atau latihan vestibular. Latihan otak dapat dilakukan dengan menggerakkan anggota badan dengan arah saling berlawanan.
"Latihan untuk orang-orang vertigo adalah brain excersice. Seperti saat bangun tidur kepala miring ke kanan, badan jatuh ke kiri. Begitu juga sebaliknya, kepala miring ke kiri, badan jatuh ke kanan. Lakukan secara berulang-ulang," jelas dr Agus ketika diwawancarai detikHealth dan ditulis pada Rabu (5/3/2014).
Vertigo adalah pusing berputar yang disebabkan oleh gangguan pada otak atau pada alat keseimbangan di telinga. Tak jarang, serangan vertigo juga disertai dengan rasa mual atau muntah-muntah.
Langkah utama yang harus dilakukan untuk mengenyahkan vertigo ialah dengan mencari sumber penyebabnya. Sebab penyebab vertigo bukan merupakan faktor tunggal dan penanganan untuk masing-masing kasus berbeda. Vertigo bisa disebabkan karena radang pada saraf keseimbangan, gejala stroke, tumor otak, faktor genetik, atau penyakit miniere.
"Vertigo itu merupakan suatu gejala, jadi penyebabnya harus dicari. Kalau ternyata karena ada penyakit lain, ya, harus diobati," papar dr Diatri, Kepala Departemen Neurologi di Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Langkah lain dipaparkan oleh dr Agus Subagio, dokter spesialis THT di Rumah Sakit Puri Indah dan Rumah Sakit Pondok Indah. Menurutnya, cara yang dapat dilakukan untuk mencegah serangan vertigo ialah dengan menghindari pemicu sakit kepala. Misalnya menghindari alkohol dan coklat pada penderita vertigo yang disebabkan oleh meniere.
Pada kasus vertigo yang disebabkan oleh gejala stroke, gaya hidup yang tidak sehat harus diubah. Penderita harus melakukan banyak olahraga agar peredaran darah lancar dan tubuh lebih bugar.
Menurut dokter spesialis THT itu, faktor kelelahan dan usia yang semakin lanjut juga bisa menjadi penyebab timbulnya serangan vertigo. Usia yang semakin lanjut membuat seseorang menjadi mudah lelah, mengalami gangguan mata, mengalami sensasi kaku pada kaki hingga keseimbangan pun berkurang.
Kabar baiknya, vertigo bisa dijauhkan dengan melakukan pelatihan otak, latihan habituasi, atau latihan vestibular. Latihan otak dapat dilakukan dengan menggerakkan anggota badan dengan arah saling berlawanan.
"Latihan untuk orang-orang vertigo adalah brain excersice. Seperti saat bangun tidur kepala miring ke kanan, badan jatuh ke kiri. Begitu juga sebaliknya, kepala miring ke kiri, badan jatuh ke kanan. Lakukan secara berulang-ulang," jelas dr Agus ketika diwawancarai detikHealth dan ditulis pada Rabu (5/3/2014).
Dari berbagai literatur kedokteran dan jurnal terkini, penyebab vertigo itu multifaktor (beragam), contohnya:
1. Gangguan sistem keseimbangan, misalnya: gangguan di labirin (organ keseimbangan di telinga)
2. Zat/obat-obatan tertentu, misalnya: alkohol, antidepresan, anticemas, antihipertensi, antikonvulsan (antikejang), aspirin, barbiturat, kafein, kinine, psikotropik, sedatif, streptomycin, tranquilizer, dsb.
3. Penyakit atau gangguan di otak, berupa: stroke batang otak, perdarahan serebelum
4. Cedera (di kepala, leher)
5. Penyakit umum yang berat, misalnya: infeksi (pneumonia, tifus, dsb)
6. Gangguan metabolisme tubuh, berupa: gangguan hati dan uremia. Komplikasi kencing manis (diabetes melitus) dapat menyebabkan arteriosclerosis (pengerasan pembuluh darah arteri) yang memicu penurunan aliran darah ke otak, menyebabkan gejala-gejala vertigo.
7. Gangguan psikologis/kejiwaan, stres emosional
8. Gangguan penglihatan, misal: melihat dobel.
Pencegahan:
Mencegah vertigo itu mudah. Caranya:
1. Konsumsi coklat, keju, teh, kopi sewajarnya.
2. Penderita vertigo yang sistem keseimbangannya terganggu, maka hendaklah berhati-hati saat berjalan dan dijaga agar tidak cedera karena jatuh.
3. Batasi asupan garam, terutama bila juga menderita penyakit Meniere. Penyakit Meniere adalah terdapatnya gangguan telinga bagian dalam, ditandai oleh vertigo, telinga berdenging, telinga terasa penuh, dan hilang pendengaran.
4. Bila memiliki faktor risiko terkena stroke, sebaiknya mengendalikan tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi. Hindari terpapar asap rokok. Bila merokok, maka segera berhenti merokok.
5. Tingkatkan spiritualitas, seimbangkan aktivitas (antara bekerja, berolahraga, istirahat, rekreasi, dsb).
Demikian penjelasan ini, semoga memberikan solusi.
1. Gangguan sistem keseimbangan, misalnya: gangguan di labirin (organ keseimbangan di telinga)
2. Zat/obat-obatan tertentu, misalnya: alkohol, antidepresan, anticemas, antihipertensi, antikonvulsan (antikejang), aspirin, barbiturat, kafein, kinine, psikotropik, sedatif, streptomycin, tranquilizer, dsb.
3. Penyakit atau gangguan di otak, berupa: stroke batang otak, perdarahan serebelum
4. Cedera (di kepala, leher)
5. Penyakit umum yang berat, misalnya: infeksi (pneumonia, tifus, dsb)
6. Gangguan metabolisme tubuh, berupa: gangguan hati dan uremia. Komplikasi kencing manis (diabetes melitus) dapat menyebabkan arteriosclerosis (pengerasan pembuluh darah arteri) yang memicu penurunan aliran darah ke otak, menyebabkan gejala-gejala vertigo.
7. Gangguan psikologis/kejiwaan, stres emosional
8. Gangguan penglihatan, misal: melihat dobel.
Pencegahan:
Mencegah vertigo itu mudah. Caranya:
1. Konsumsi coklat, keju, teh, kopi sewajarnya.
2. Penderita vertigo yang sistem keseimbangannya terganggu, maka hendaklah berhati-hati saat berjalan dan dijaga agar tidak cedera karena jatuh.
3. Batasi asupan garam, terutama bila juga menderita penyakit Meniere. Penyakit Meniere adalah terdapatnya gangguan telinga bagian dalam, ditandai oleh vertigo, telinga berdenging, telinga terasa penuh, dan hilang pendengaran.
4. Bila memiliki faktor risiko terkena stroke, sebaiknya mengendalikan tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi. Hindari terpapar asap rokok. Bila merokok, maka segera berhenti merokok.
5. Tingkatkan spiritualitas, seimbangkan aktivitas (antara bekerja, berolahraga, istirahat, rekreasi, dsb).
Demikian penjelasan ini, semoga memberikan solusi.