Apa itu Frozen Shoulder? Gejala, Tanda, dan Pencegahannya

Frozen shoulder adalah penyakit yang berhubungan dengan bagian persendian dan bersifat kronis, gejalanya berupa ketidakmampuan sendi bahu melakukan gerakan ke segala arah. Penyebab pastinya belum diketahui tetapi diduga cedera atau trauma pada daerah sendi bahu, radang sendi bahu, penyakit diabetes,  osteoporosis, penyakit pada payudara  juga menjadi pemicu dan masih banyak sebab lain.
Pada perempuan sangat rawan mengalami gangguan atau masalah sekitar tulang dan persendian akibat menurunnya hormon Estrogen dan Progesteron memasuki usia  30 tahun dan menjelang menopause. Pada usia tersebut  terjadi juga penurunan massa tulang.  Akibatnya tulang mudah rapuh, patah dan persendian tulang mengalami gangguan fungsi. Sendi yang menghubungkan antar tulang, termasuk  juga sendi bahu memerlukan cairan semacam pelumas sendi yang disebut dengan Synovial fluid. Dengan semakin bertambahnya usia maka cairan Synovial fluid ini semakin sedikit dan menyusut jumlahnya disekitar persendian. Akibatnya tulang sendi akan terkikis dan timbul keluhan nyeri saat digerakkan ke segala arah.

Mengapa perempuan rawan mengalami Frozen shoulder?
Selain akibat  pertambahan usia dan penurunan kadar hormon dalam tubuhnya, perempuan juga lebih banyak mengalami trauma bagian persendian bahu. Misalnya resiko cedera akibat menggendong bayi dan anak secara  terus menerus, pekerjaan menggendong beban di belakang punggung, posisi kerja yang statis di kantor dan kurang gerak bahkan duduk berjam- jam di depan komputer tanpa  diimbangi latihan gerak, kurang terpapar sinar matahari yang banyak mengandung provitamin D  yang berguna untuk membantu penyerapan kalsium dalam tubuh, penyerapan kalsium tubuh selama kehamilan tanpa diimbangi dengan pemenuhan kebutuhan zat gisi yang mengandung kalsium dan magnesium cukup sebagai pengganti, kesalahan pola diet sehari-hari.

Apa yang harus dilakukan perempuan untuk mencegah terjadinya Frozen Shoulder ini?
Pertama adalah pencegahan sejak dini yakni memasuki usia 30 tahun bahkan bisa diawali sejak 25 tahun. Perempuan dianjurkan banyak mengkonsumsi zat makanan yang mengandung kalsium dan magnesium juga vitamin D. Sumber zat tersebut didapatkan dari susu, sayuran hijau tua. Bagi yang kurang terpapar cahaya matahari disarankan sehari minimal 10 hingga 15 menit terutama pagi hari cukup mendapat sinar matahari. Bisa juga mengkonsumsi vitamin D  sesuai dengan petunjuk dokter.

Latihan gerak sendi bahu
Latihan gerakan persendian bahu sebaiknya dilakukan secara teratur. Gerakan yang dilakukan cukup sederhana yakni memutar sendi bahu ke arah dalam dan luar, mengayunkan kedua tangan di sisi tubuh, menyentuhkan kedua ujung telapak tangan di depan tubuh dan dibelakang tubuh, melakukan gerakan seperti kepak sayap.
Satu lagi yang sederhana adalah dengan mengubah cara memakai bra. Biasanya perempuan sering mengait bra di depan baru diputar kearah belakang, nah mulai saat ini ubah cara tersebut dengan melatih kedua tangan mengaitkan bra dari belakang punggung sekaligus sebagai latihan sendi bahu.
Pada salah satu sumber disebutkan bahwa para peneliti dari Texas Univesity merekomendasikan olahraga atau senam Tai chi lebih baik dalam membantu memperbaiki dan memperkuat tulang dan persendian.

Relaksasi otot bahu
Mengingat perempuan lebih sering menggunakan bahunya untuk menenteng tas, ransel maupun menggendong bayi, maka sebaiknya relaksasi otot dan  sendi bahu ini menjadi salah satu bagian penting dalam irama hidup sehari - hari. Cedera pada otot bahu misalnya mengalami tendonitis  yakni radang pada otot sekitar bahu juga akan berakibat gangguan fungsi gerak sendi bahu. Oleh sebab itu setiap selesai membebani bahu dengan aktifitas apapun beri kesempatan relaksasi pada otot bahu dan persendian.
Sekitar usia 40 tahun otot tubuh perempuan mulai berkerut. Otot banyak kehilangan Mitokondria yang menyediakan energi bagi sel. Maka  sayangi bagian otot bahu  seusai melakukan beban berat . Antara lain adalah dengan relaksasi, pemijatan lembut dengan  baby oil, minyak zaitun atau cendana di sekitar bahu, beri kompres hangat dan dingin bergantian. Bila terjadi cedera bahu, sebaiknya istirahatkan daerah sekitar bahu dan lengan untuk sementara waktu dan berkonsultasi dengan dokter ahli rehab medis atau perawat fisioterapi.

Salam hangat, semoga bermanfaat