Waspadai Gangguan Haid Polimenorea

HIDUP SEHAT - Gangguan haid polimenorea harus di waspadai oleh setiap wanita, kalau di biarkan saja bisa mengganggu kesehatan serius. Darah haid yang keluar lebih banyak melebihi biasanya ini merupakan ciri-ciri polimenorea.
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi, dr Trika Irianta, spOG dengan penjelasannya, polimenorea berasal dari kata poli (berarti banyak) dan menorea (berarti haid). Artinya, polimenorea adalah gangguan haid yang bisa dilihat dari jumlah perdarahan lebih banyak dibanding biasanya.

Secara awam bisa dijelaskan seperti ini, pada kondisi normal, dalam sehari darah haid bisa diserap 3-5 pembalut. Jika darah haid sangat banyak hingga membutuhkan penyerapan lebih dari 5 pembalut dalam sehari, berarti ada ketidakwajaran.

“Jika terjadi perubahan pola haid di mana darah yang keluar lebih banyak, wanita harus waspada. Segeralah ke dokter untuk mengetahui penyebabnya,” jelas dokter dari Universitas Hasanuddin Makassar ini.

Menurut dr. Trika, polimenorea bisa terjadi karena faktor gangguan pada endometrium (penebalan endometrium). Biasanya penebalan terjadi karena adanya gangguan hormonal. Polimenorea bisa juga terjadi keganasan pada dinding rahim.
Apakah polimenorea itu berbahaya?

Menurut dr Trika, bahaya atau tidak sangat tergantung pada penyebabnya. Sebab, penebalan endometrium sendiri ada yang sifatnya jinak dan juga ganas.

“Jika polimenorea disebabkan penebalan endometrium jinak, tentu dampaknya wanita jadi kurang darah. Kalau kondisi kurang darah itu berkepanjangan bisa mengalami gagal jantung, tentu saja membahayakan jiwanya,” jelasnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, jika penebalan endometrium terjadi karena keganasan, bahayanya keganasan itu sendiri bisa menyebar ke tempat lain seperti paru-paru dan tulang.

Kapan wanita harus mewaspadai adanya gangguan haid, bisa dilihat dari pola haidnya. Jika pola haid berubah tidak seperti biasanya, darah lebih banyak dan waktu perdarahan lebih panjang, maka perlu ke dokter untuk bisa mendiagnosa penyebabnya.

“Sebab, berubahnya pola haid karena banyak faktor. Selain faktor yang telah disebutkan, kanker mulut rahim bisa juga menyebabkan darah haid banyak,” tandas dr Trika.

Jika masalahnya hormon, dilakukan uji laboratorium misal pemeriksaan estrogen, progesteron. Bila penyebabnya bukan faktor hormonal, maka harus dilakukan pap smear untuk mengetahui gangguan di mulut rahim. Di sini, pencegahan dini terhadap kemungkinan kanker mulut rahim (kanker serviks) dapat dilakukan.

Penebalan endometrium dapat dipantau melalui pemeriksaan ultrasonografi (USG). Kalau dalam pemeriksaan USG diketahui ada penebalan endometrium, maka harus dikuret untuk melihat jenisnya jinak atau ganas.

Apakah kondisi polimenorea bisa disembuhkan, dr Trika menegaskan semua tergantung penyebabnya. Kalau yang menyebabkannya adalah kanker, tentu penyembuhannya harus segera diangkat.

Bila penebalan endometrium masih jinak, harus berobat secara teratur ke dokter. Tujuannya adalah untuk melihat perubahannya, apakah penebalan itu makin memburuk atau membaik.
Orang dengan gangguan polimenorea jelas akan mempengaruhi kesuburannya. “Artinya kalau ada polimenorea, sudah ada gangguan struktur anatomi organ, bisa karena endometrium atau hormonalnya. Kalau endometrium tidak baik maka tidak akan bisa hamil. Hormon nggak baik juga tidak bisa hamil,” jelas dr Trika.